Tidak asingkah Anda dengan kedua istilah ini? Sebagai dua istilah yang ditujukan para pegiat bisnis, Merchant dan Enterpreneu memiliki perbedaan dari berbagai sisi. Merchant dan Enterpreneur memiliki pengertian, ruang lingkup, hingga produk yang dipasarkan.

Simak ulasan dari kami mengenai perbedaan Merchant dan Enterpreneur ini!

Apa itu Merchant?

(sumber: https://gobiz.co.id/)

Mari memulai pembahasan ini dengan membahas tentang Merchant. Merchant dalam bahasa Indonesia berarti pedagang. Pengertian lebih lanjut, merchant adalah individu atau kelompok yang menjual barang atau jasa yang memiliki toko fisik (bangunan, kios, toko) maupun toko online.

Dalam bentuk pembayaran, merchant bekerja sama dengan pihak lembaga keuangan untuk mendapatkan layanan pembayaran via e-money sesuai dengan ketentuan bank yang bersangkutan.

Contoh merchant yang bekerjasama dengan pihak bank adalah merchant yang menyediakan layanan pembayaran produk atau jasa secara debit, kredit, barcode, atau dengan uang elektronik lainnya.

Merchant terbagi menjadi dua jenis, yakni merchant perorangan, yakni merchant yang dimiliki oleh individu tanpa ada ketentuan maupun sistem pendirian usaha berbadan hukum. Sedangkan merchant berbadan hukum merupakan merchant yang berdiri berdasarkan tata cara dan ketentuan pendirian usaha berbadan hukum yang berlaku.

Produk yang Dijual Merchant

(sumber: https://accesstrade.co.id/)

Jenis produk yang dijual oleh merchant adalah produk fisik dan produk informasi. Produk fisik adalah produk yang memiliki wujud, seperti peralatan rumah tangga, buku, dan kendaraan, dan lain-lain. Produk informasi bisa berupa digital maupun sistem, misalnya software, e-book, video, maupun mp3.

Apa Itu Enterpreneur?

(sumber: https://penerbitbukudeepublish.com/)

Mengutip dari beberapa sumber, pengertian enterpreneur adalah seseorang yang mengembangkan bisnisnya dan tidak berhenti melakukan inovasi. Tidak hanya mengelola bisnis, enterpreneur juga pihak yang paling menanggung risiko yang muncul di tengah jalan.

Pengertian Enterpreneur secara luas ialah seseorang yang memiliki dan memberdayai sumber daya manusia, material, serta aset lainnya untuk melakukan sebuah perubahan atau penambahan nilai suatu produk yang lebih besar dari nilai yang sebelumnya.

Contoh enterpreneur menurut kategorinya terbagi menjadi 4, yakni:

• Social Enterpreneur, memiliki bisnis yang bergerak di layanan sosial, seperti kesehatan, pendidikan, pemberdayaan, dan lain sebagainya.
• Lifestyle Enterpreneur, yakni jenis bisnis mandiri yang dikelola oleh satu orang atau lebih yang membentuk sebuah tim. Biasanya bisnis yang digeluti seusai dengan gaya hidup maupun hobinya, seperti fotografi, photo/video editor, dan lain sebagainya.
• Amateur Enterpreneur, yakni enterpeneur pemula yang belum mempunyai pengalaman, atau masi ingin coba-coba. Bisnis yang digeluti pun masih pada taraf biasa maupun mengikuti trend, contohnya bisnis online shop.
• Profesional Enterpreneur, yakni enterpreneur pada taraf profesional dan ahli di bidangnya. Bisnis yang didirikan biasanya dalam skala besar, seperti rumah makan, kafe, dan lain sebagainya.
  
  

Produk yang Dijual oleh Enterpreneur

(sumber: entrepreneurcamp.id)

Seperti yang sedikit dijelaskan di atas, enterpreneur bertujuan untuk menambah nilai dari suatu produk maupun jasa yang ditawarkan. Singkatnya dimata enterpreneur, apapun bisa dijadikan bernilai lebih untuk dijual maupun ditawarkan kembali ke pasar.

Tentunya tidak dengan pertimbangan yang asal-asalan. Seorang enterpreneur tetap memiliki pertimbangan yang datang dari riset, perencanaan dana, hingga proses eksekusinya. Untuk itulah seorang enterpreneur harus memiliki kretivitas untuk memikirkan inovasi sekaligus pandangan visioner untuk memajukan bisnisnya.

- Serupa Tapi Tak Sama, Apa Perbedaan Merchant dan Entrepreneur? -

Sekian ulasan kami mengenai perbedaan merchant dan enterpreneur. Semoga bisa memberikan informasi dan insight mengenai bisnis. Jangan lupa untuk selalu pantau website Rekasys untuk informasi seputar bisnis dan teknologi lainnya.